Baby Hello Kitty

Kamis, 12 November 2015

Metode Pembuatan Tablet dan Jenis-Jenis Tablet


                                                                       

A.    Metode Pembuatan Tablet
Berdasarkan metode pembuatannya, dikenal dua tablet, yaitu tablet kempa dan tablet cetak.
1.      Tablet cetak dibuat dari bahan obat dan bahan pengisi yang umumnya menagandung laktosa dan serbuk sukrosa dalam berbagai perbandingan. Massa serbuk dibasahi dengan etanol persentase tinggi. Kadar etanol tergantung tergantung pada kelarutan zat aktif dan bahan pengisi dalam sisitem pelarut, serta derajat kekerasan tablet yang diinginkan. Massa serbuk yang lembap ditekan dengan tekanan rendah ke lubang cetakan, Kemudiaan dikeluarkan dan di biarkan kering.
2.      Tablet kempa dibuat dengan memberikn tekanan tinggi pada serbuk atau granul menggunakan cetakan baja. Umumnya tablet kempa mengandung zat aktif, bahan pengisi, bahan pengikat, desintegran, dan lubrikan, tetapi dapat juga mengandung bahan pewarna dan lak (pewarna yang diabsorpdikan pada alumunium hidroksida yang tidak larut) yang diizinkan, bahan pengaroma, dan bahan pemanis.
B.      Jenis – Jenis Tablet
1.      Tablet triturate merupakan tablet cetak atau kempa berbentuk kecil, umumnya silindris, digunakan untuk peracikan obat.
2.      Tablet hipodermik adalah tablet cetak yang dibuat dari bahan yang mudah larut atau melarut sempurna dalam air, harus steril dan dilarutkan lebih dahulusebelum digunakan untuk injeksi hipodermik.
3.      Tablet sublingual digunakan dengan cara meletakkan di bawah lidah sehingga zat aktif diserap secara langsung melalui mukosa mulut.
4.      Tablet bukal digunakan dengan cara meletakkan tablet diantara pipi dan gusi.
5.      Tablet efervesen yaitu tablet yang jika di larutkan dalam air akan menghasilkan karbon dioksida.

6.      Tablet kunyah dimaksudkan untuk dikunyah.

By : Dwi Pangga Katon Bagaskoro

Rabu, 11 November 2015

Bahan Bahan Pengemulsi (Elmugator)

                                                         

-Emulgator Alam
Elmugator Yang diperoleh dari alam tanpa proses yang rumit,dapat digolongkan menjadi tiga golongan yaitu:
1.     Elmugator dari tumbuh tumbuhan
Termasuk golongan karbohidrat dan merupakan elmugator tipe o/w, sangat peka terhadap elektrolit dan alcohol kadar tinggi dan dapat dirusak oleh bakteri, pembuatan emulsi dengan elmugator ini harus selalu menambahkan bahan pengawet.
a.    Gom Arab
Sangat baik untuk elmugator tipe o/w dan untuk obat minum, emulsi terbentuk sangat stabil dan tidak terlalu kental. Kestabilan emulsi yang dibuat dengan gom arab berdasarkan pada dua factor, yaitu:
a.      Kerja gom sebagai koloid pelindung (teori plastis film)
b.      Terbentuknya cairan yang cukup kental  sehingga laju pengendapannya cukup kecil, tetapi masih dapat dituang (tiksotropik)
Jika tidak dinyatakan lain, emulsi yang dibuat dengan gom arab menggunakan gom arab sebanyak 1 dari jumlah minyaknya, untuk membuat korpus emulsi (inti emulsi) diperlukan 1,5 x bobot gom, kemudian diaduk kuat kuat lalu diencerkan dengan sisa airnya
b.    Tragakan
Tragakan dalam air sangat kental sehingga untuk memperoleh emulsi dengan viksositas yang baik hanya diperlukan tragakan sebanyak satu persepuluh kali gom arab saja, emulgator ini hanya bekerja optimum pada Ph 4,5-6.
Tragakan dibuat korpus emulsi dengan menambahkan air sekaligus sebanyak 20x berat tragakan,tragakan hanya berfungsi sebagai pengental tidak dapat membentuk koloid pelindung seperti pada gom
c.    Agar Agar
Emulgator ini kurang efektif jika digunakan sendiri pada umumnya zat ini ditambahkan untuk menambahkan viksositas dari emulsi dengan gom arab, sebelum dipakai agar agar ini dilarutkan dulu dengan air mendidih kemudian didinginkan pelan pelan sampai sushu tidak kurang dari 45 derajat celcius( jika kurang dari suhu tersebut maka agar agar akan berubah menjadi gel)
d.    Chondrus
Sangat baik dipakai untk emulsi minyak ikan karena dapat menutupi rasa dan bau pada minyak ikan tersebut, cara mempersiapkannya sama seperti agar agar
e.    Emulgator Lain
Pektin, metil selulosa, karboksimetilselulosa(CMC); biasa digunakan 1-2%




2.    Emulgator Hewani
a.    Kuning Telur
Kuning telur mengandung lesitin (golongan protein atau asam amino) dan kolesterol. Lesitin adalah emulgator tipe o/w, sedangkan kolesterol adalah tipe w/o, kemampuan lesitin lebih besar dari kolesterol  sehingga secara total kuning telur merupakan emulgator tipe o/w, lesitin mampu mengemulsikan minyak lemak empat kali bobotnya dan minyak menguap dua kali bobotnya
b.    Adeps Lanae
Zat ini banyak mengandung kolesterol, merupakan emulgator tipe o/w dan banyak dipergunakan untuk pemakain luar. Penambahan emulgator ini akan menambah kemampuan minyak untuk menyerap air, dalam keadaan kering dapat menyerap dua kali bobotnya

3.    Emulgator Dari Mineral
a.    Magnesium Alumunium Silikat (Veegum)
Merupakan senyawa organic yang terdiri atas garam garam magnesiumdan alumunium, dengan emulgator ini, emulsi yang terbentuk adalah emulsi tipe o/w, sedangkan pemakain yang lazim adalah sebanyak 1%.Emulsi ini khusus untuk pemakain luar
b.    Bentonit
Tanah liat terdiri atas senyawa alumunium silikat yang dapat mngabsorbsikan sejumlah besar air sehingga membentuk massa seperti gel, untuk tujun sebagai emuigator dipakai sebanyak 3%

Emulgator Buatan/Sintetis
1.     Sabun
Dipakai untuk tujuan luar sangat peka terhadap elektrolit, dapat digunakan sebagai emulsi tipe o/w maupun w/o, tergantung pada valensinya, sabun bervalensi satu,misalnya sabun kalium,merupakan emulgator tipe o/w,sedangakan sabun bervalensi dua,misalnya sabun kalsium,merupakan emulgator tipe w/o
2.    Tween 20,40,60,80
3.    Span 20,40,80
Emulgator Dapat Dikelompokan Menjadi:
-          Anionik   : Sabun alkali, Na-lauril sulfat   
-          Kationik  : Senyaea ammonium kuarterner
-          Nonionik  : Tween dan Span
-          Amfoter : Protein dan Lesitin




Cara Pembuatan Emulsi
1.     Metode Gom Kering atau Metode Kontinental
Zat pengemulsi ( biasanya gom arab) dicampur dengan minyak terlebih dahulu kemudian ditambah air untuk membentuk korpus emulsi, baru diencerkan dengan sisa air yang tersedia
2.    Metode Gom Basah atau Metode Inggris
Zat pengemulsi ditambahkan kedalam air(zat pengemulsi umumnya larut dalam air) agar membentuk suatu mucilago, kemudian perlahan lahan minyak dicampurkan untuk membentuk emulsi, kemudian diencerkan dengan sisa air
3.    Metode Botol atau Metode Botol Forbes
Digunakan untuk minyak menguap dan zat zat yang bersifat minyak dan mempunyai viksositas rendah( kurang kental). Serbuk gom dimasukan kedalam botol kering ditambahkan 2 bagian air,botol ditutup, kemudian campuran tersebut dikocok dengan kuat dan tambahkan sisa air sedikit demi sedikit sambil dikocok

Alat Alat Yang Digunakan Dalam Pembuatan Emulsi
1.     Mortir dan Stemper
Mortir dengan permukaan kasar merupakan mortar ilihan untuk pembuatan emulsi yang baik
2.    Botol
Mengocok emulsi dalam botol secara terputus putus lebih baik daripada secara terus menerus karena hal ini memberikan kesempatan kepada elmugator untuk bekerja sebelum pengocokan selanjutnya
3.    Mixer dan Blender
Partikel fase dispers dihaluskan dengan cara dimasukan kedalam ruangan yang didalamnya terdapat pisau berputar dengan kecepatan tinggi, akibat putaran pisau tersebut partkel akan menjadi lebih kecil kecil
4.    Homogenizer
Dalam homogenizer disperse cairan terjadi karena campuran dipaksa melalui saluran lubang kecil dengan tekanan besar
5.    Colloid Mill
Terdiri atas rator dan stator dengan permukaan penggilingan yang dapat diatur, colloid mill digunakan untuk memperoleh derajat disperse cairan dalam cairan yang tinggi

Cara Membedakan Tipe Emulsi
1.     Dengan Pengenceran Fase
Setip emulsi dapat diencerkan dengan fase eksternalnya, dengan prinsip tersebut emulsi tipe o/w dapat diencerkan dengan air dan tipe w/o dapat diencerkan dengan minyak

2.    Dengan Pengecatan atau Pewarnaan
Zat pewarna akan tersebar merata dalam emulsi jika zat tersebut larut dalam fase eksternal emulsi tersebut, misalnya (dilihat dibawah mikroskop)
-          Emulsi +larutan sudah III dapat member warna merah pada emulsi tipe w/o, karena sudah III larut dalam minyak
-          Emulsi+larutan metilen biru dapat memberikan warna biru pada emulsi tipe o/w, karena metilen biru larut dalam air, selain metilen biru,metilen merah dan amaranth juga dapat digunakan untuk emulsi o/w karena memberikan warna merah
3.    Dengan Kertas Saring atau Kertas tisu
Jika emulsi ditetskan pada kertas saring tersebut terjadi noda minyak, berarti emulsi tersebut tipe w/o tetapi jika terjadi basah merata berarti emulsi tersebut tipe o/w
4.    Dengan Konduktivitas Listrik
Alat yang dipakai adalah kawat dan stop kontak, kawat dengan K ½ watt dan neon ¼ watt, semua dihubungkan secara eri. Lampu neon akan menyala jika elektroda dicelupkan dalam cairan emulsi tipe o/w, dan akan mati jika dicelupkan pada emulsi tipe w/o

Kestabilan Emulsi
1.     Creaming
Terpisahnya emulsi menjadi 2 lapisan, yaitu satu bagian mengandung fase disper lebih banyak daripada lapisan yang lain. Creaming bersifat reversible, artinya jika dikocok perlahan lahan akan terdispersi kembali
2.    Koalesensi dan Cracking (breaking)
Pecahnya emulsi karena film yang meliputi partikel rusak dan butir minyak berkoalesensi atau menyatu menjadi fase tunggal yang memisah. Emulsi ini bersifat ireversibel (tidak dapat diperbaiki kembali) hal ini terjadi karena:
-          Peristiwa kimia    : Hal seperti penambahan alcohol,perubahan Ph,penambahan elektrolit CaO eksikatus
-          Peristiwa fisika     : Seperti pemanasan,penyaringan,pendinginan,pengadukan
-          Peristiwa biologis : Seperti fermentasi bakteri,jamur,atau ragi
3.    Inversi Fase
Peristiwa berubahnya tipe emulsi o/w menjadi w/o secara tiba tiba atau sebaliknya, sifatnya ireversibel


By : M. Agus Burhani

Cara pembuatan jamu serbuk dari kunyit

                                           
Jamu adalah salah satu warisan budaya Indonesia yang sampai saat ini masih bertahan dan terus dilestarikan. Minuman sehat racikan asli Indonesia ini masih jadi pilihan masyarakat tradisional walaupun produk obat-obatan modern sudah muncul di pasaran.
Cara pembuatan jamu serbuk kunyit
Bahan-bahan
1.    500kg kunyit
2.   750 kg gula pasir
3.   500 ml air
4.   2 buah jeruk nipis
5.   Garam secekupnya
Alat-alat
1.    Pisau
2.   Parutan kelapa
3.   Baskom
4.   Wajan
5.   Kompor
6.   Sendok
7.   Ayakan
8.   Kemasan yang sesuai
Cara Pembuatan
1.    Kupas kunyit dari kulitnya lalu bersihkan
2.   Parut kunyit dengan parutan kelapa, lalu peras ambil sarinya saja. Ampasnya dibuang
3.   Air sari ditambah perasan air jeruk nipis dan garam secukupnya, kemudian diamkan selama 15 menit.
4.   Setelah di diamkan saring air pisahkan dari endapan
5.   Panaskan wajan lalu masukkan air kunyit ke dalam wajan. Aduk pelan hingga menjadi serbuk.
6.   Setelah menjadi serbuk, diamkan hingga dingin kemudian ayak hingga halus
7.   Kemas sesuai kehendak dan jamu siap disajikan

By : Rizka Appriliani 

FARMAKOGNOSI


Rhizoma adalah modifikasi batang tumbuhan yang tumbuhnya menjalar di bawah permukaan tanah dan dapat menghasilkan tunas dan akar baru dari ruas-ruasnya.


CURCUMAE RHIZOMA ( FI )
Nama lain                              : Temu lawak, Koneng gede
Nama tanaman asal                 : Curcuma xanthorrhiza (Roxb)
Keluarga                               : Zingiberaceae
Zat berkhasiat utama/isi       : Minyak atsiri yang mengandung felandren dan tumerol,
      zat warna kurkumin, pati. Kadar minyak atsiri tidak
      kurang dari 8,2 % b/v
Penggunaan                           : Kolagoga, antispasmodika
Pemerian                              : Bau khas aromatik, rasa tajam dan pahit
Bagian yang digunakan           : Kepingan akar tinggal
Waktu panen                        : Panenan dilakukan apabila daun dan bagian diatas yang
      sudah mengering. Untuk daerah yang musim
      kemaraunya jelas penanamannya dilakukan pada musim
      kemarau berikutnya.
     Di daerah yang banyak dan merata curah hujannya dan
     tidak jelas musim kemaraunya tanaman dapat dipanen
     pada umur 9 bulan atau lebih. Cara panen dilakukan
     dengan membongkar rimpang menggunakan garpu
Syarat Temulawak kering untuk ekspor sebagai berikut:
Warna                    : Kuning jingga sampai coklat
Aroma                    : Khas wangi aromatik
Rasa                       : Pahit, agak pedas
Kelembaban            : Maksimum 12 %
Abu                       : 3 – 7 %
Pasir                      : 1 %
Kadar minyak atsiri : minimal 5 %
Penyimpanan                       : Dalam wadah tertutup baik


CURCUMAE DOMESTICAE RHIZOMA (MMI)
Nama lain                       : Kunyit, kunir
Nama tanaman asal          : Curcuma domestica (Val)
Keluarga                         : Zingiberaceae
Zat berkhasiat utama/isi : Minyak atsiri, zat warna kurkumin, pati, damar
Penggunaan                      : Karminativa, antidiare, kolagoga, skabisida
Pemerian                         : Bau khas aromatik, agak pedas, lama –lama menjadi tebal
Bagian yang digunakan      : Akar tinggal
Waktu panen                   : Dilakukan pada waktu berumur 1 tahun atau lebih dari waktu                                           tanam
Penyimpanan                    : Dalam wadah tertutup baik


KAEMPFERIAE RHIZOMA (MMI)
Nama lain                        : Kencur
Nama tanaman asal           : Kaempferia galanga (L)
Keluarga                         : Zingiberaceae
Zat berkhasiat utama/isi : Alkaloida, minyak atsiri yang mengandung sineol dan kamferin,                                        mineral dan pati
Penggunaan                      : Ekspektoransia, diaforetika, karminativa, stimulansia,
                                        roboransia
Pemerian                         : Bau khas aromatik, rasa pedas, hangat, agak pahit,
                                        akhirnya menimbulkan rasa pedas
Bagian yang digunakan      : Akar tinggal
Waktu panen                   : Pada umur 1 tahun
Penyimpanan                    : Dalam wadah tertutup baik


LANGUATIS   RHIZOMA ( MMI)
Nama lain                       : Laos, Lengkuas, Galanga Rhizoma
Nama tanaman asal          : Alpina officinarum (Hance), Alpinia galanga(L),
 Languas galanga (L)
Keluarga                         : Zingiberaceae
Zat berkhasiat utama/isi : Minyak atsiri yang mengandung; metilsinamat,
sineol,kamfer dan galangol
Penggunaan                     : Bumbu, karminativa, antifungi
Pemerian                        : Bau aromatik, rasa pedas
Bagian yang digunakan     : Akar tinggal
Waktu panen                  : Pada umur 2,5 – 4 bulan, agar diperoleh rimpang muda yang                                            belum banyak berserat. Cara panen dilakukan dengan mencabut                                        tanaman, rimpang dipisahkan dari batang kemudian dicuci dan                                          dikeringkan.
Penyimpanan                   : Dalam wadah tertutup baik


ZINGIBERIS RHIZOMA (MMI)
Nama lain                               : Jahe
Nama tanaman asal                  : Zingiber officinale (Roscoe)
Keluarga                                : Zingiberaceae
Zat berkhasiat utama/isi        : Pati, damar, oleo resin, gingerin, minyak atsiri yang
       mengandung zingeron, zingiberol, zingiberin, borneol,
       kamfer, sineol dan felandren
Penggunaan                            : Karminativa, stimulansia, diaforetika
Pemerian                               : Bau aromatik, rasa pedas
Bagian yang digunakan            : Akar tinggal yang sebagian kulitnya telah dikupas
Waktu panen                         : Panenan dapat dilakukan pada umur 9 – 12 bulan
       setelah tanam. Panenan pada umur 6 bulan dapat
      dilakukan untuk mendapatkan rimpang muda, kurang
      berserat, yang umumnya dipakai membuat manisan dan
      keperluan bumbu dapur. Panen pada umur 9 – 12 bulan
      dilakukan bila tanaman mulai mengering seluruhnya
      sampai sudah rebah rumpun-rumpunnya
Jenis – jenis                         :
Berdasarkan bentuk     :
·         Jahe putih besar, rimpangnya lebih besar dan ruas rimpangnya lebih menggembung.
·         Jahe putih kecil, ruasnya kecil agak rata sampai sedikit menggembung.
·         Jahe merah, rimpangnya berwarna merah dan lebih kecil dari jahe putih kecil
Berdasarkan pengolahan :
·         Jahe segar yang direndam dalam air mendidih, kemudian dikeringkan cepat- cepat disebut Jahe hitam (Black ginger)
·         Jahe segar yang dicuci secara hati – hati dikupas lapisan gabus dan dicuci berulang–ulang dan dikelantang, Jika dimaserasi dengan air kapur akan nampak putih karena lapisan kapurnya dan disebut Jahe putih (White ginger).
·         Jahe segar atau yang dikeringkan tanpa pengolahan khusus dan dipakai untuk bumbu masak disebut Jahe hijau (Green ginger)

Penyimpanan                          : Dalam wadah tertutup baik

By: Dahlina 

Cara pembuatan lulur serbuk wortel alami

                                               Hasil gambar untuk pembuatan lulur serbuk
A.   ALAT DAN BAHAN
1.     Alat
-          Baskom
-          Pisau
-          Ceper
-          Parut
-          Blender
2.    Bahan
-          Beras
-          Wortel

B.    CARA KERJA
1.     Siapkan alat dan bahan
2.    Rendam beras selama 3hari,kemudian tiriskan
3.    Haluskan beras menggunakan lumpan-alu atau blender
4.    Cuci bersih wortel, kemudian kupas,lalu parut wortel tersebut
5.    Selanjutnya, masukkan wortel yang sudah diparut tadi kedalam baskom
6.    Kemudian, masukkan beras yang sudah dihaluskan kedalam wortel aduk hingga kalis
7.    Adonan yang sudah tercampur tadi diletakkan di tempat yang luas permukaannya, kemudian jemurlah sampai mengering.
8.    Setelah mengering, hancurkan adonan yang menggumpal tadi. Kemudian disangrai agar lebih kering lagi


9.    Kemudian ayak 

By: Gusti Mawaddah